Senin, 22 Juli 2013

Hukum Perusahaan Indonesia



Judul                          : Hukum Perusahaan Indonesia
Penerbit                      : Drs. C.S.T. Kansil, SH
Pengarang                  : Pradnya Paramita

DAFTAR ISI

BAB I
PENGERTIAN HUKUM PERUSAHAAN
A.    Arti Perusahaan
B.     Arti Hukum Perusahaan
BAB II
BENTUK PERUSAHAAN YANG DIATUR DALAM KUHS DAN KUHD
A.    Perseroan (Maatschap)
B.     Perseroan Firma
C.     Perseroan Komanditer
D.    Perseroan Terbatas (PT)
BAB III
KETENTUAN PERIZINAN DI BIDANG USAHA PERDAGANGAN
A.    Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 428/KP/VI/79
B.     Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 130/KP/IV/1982
1.      Umum
2.      Ketentuan Umum
3.      Ketentuan Usaha Perdagangan
4.      Ketentuan Perizinan Usaha Perdagangan
5.      Hak dan Kewajiban Pemilik SIUP
6.      Pengawasan
7.      Sanksi
8.      Ketentuan Peralihan
9.      Ketentuan Penutup
C.     Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha dan Izin Usaha Perdagangan
D.    Tata Cara Untuk Mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
1.      Ketentuan Permohonan Izin Usaha Dengan Perdagangan
2.      Wewenang Untuk Menerbitkan SIUP
3.      Penunjukan Pejabat
4.      Ketentuan Penutup
E.     Dokumen Yang Harus Dilampirkan Pada Permohonan Izin Usaha Perdagangan
BAB IV         
UANG JAMINAN PERUSAHAAN
A.    Ketentuan Golongan Usaha, Uang Jaminan dan Biaya Administrasi Perusahaan
B.     Tata Cara Pembayaran dan Pengembalian Uang Jaminan Serta Biaya Administrasi Perusahaan di Bidang Perdagangan
BAB V           
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
A.    Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
1.      Dasar Pertimbangan
2.      Penjelasan Umum Wajib Daftar Perusahaan
B.     Isi Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan
1.      Ketentuan Umum Wajib Daftar Perusahaan
2.      Tujuan dan Sifat
3.      Kewajiban Pendaftaran
4.      Cara dan Tempat Serta Waktu Pendaftaran
5.      Hal-hal yang wajib didaftarkan
6.      Penyelenggaraan Daftar Perusahaan
7.      Perubahan dan Penghapusan
8.      Perselisihan dan Penyelesaian
9.      Biaya-biaya
10.  Ketentuan Pidana
11.  Pengawasan dan Penyidikan
BAB VI
PERUSAHAAN NEGARA
A.    Jenis Perusahaan Negara
B.     Perusahaan Negara sebelum tahun 1960
BAB VII
PERUSAHAAN NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 19.PRP TAHUN 1960
A.    Pengertian Umum Perusahaan Negara
B.     Sifat dan Tujuan Perusahaan Negara
C.     Modal Perusahaan Negara
D.    Penguasa dan Cara Mengurus Perusahaan Negara
E.     Tanggungjawab dan Tuntutan Ganti Rugi
F.      Tahun Buku dan Anggaran Perusahaan
G.    Laporan Perhitungan Tahunan
H.    Penetapan dan Penggunaan Laba Perusahaan Negara
I.       Kepegawaian
J.       Badan Pimpinan Umum (BPU)
K.    Kontrole dan Koordinasi
L.     Perusahaan Daerah Swatantra
M.   Gabungan Perusahaan Sejenis
N.    Perkumpulan Koperasi/Perusahaan Swasta
O.    Pembubaran Perusahaan Negara
P.      Ketentuan Peralihan
Q.    Pembentukan Dewan Perusahaan
BAB VIII
KEKAYAAN DAN MODAL PERUSAHAAN NEGARA
A.    Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1964
B.     Pengertian Umum tentang Kekayaan dan Modal Perusahaan Negara
C.     Ketentuan-ketentuan tentang Kekayaan dan Modal Perusahaan Negara
BAB IX
PERUSAHAAN NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 1969
A.    Pengarahan dan penyederhanaan Perusahaan Negara dalam Tiga Bentuk Usaha Negara
B.     Bentuk-bentuk Usaha negara menurut Perpu No. 1 Tahun 1969
C.     Undang-undang tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara Tahun 1969
BAB X
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
A.    Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan
B.     Perubahan dan Penyempurnaan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1969 tentang Persero
C.     Pengecualian terhadap UU No. 9 Tahun 1969
D.    Pedoman Hubungan dan Tata Kerja Menteri-menteri di Bidang Teknis dan Menteri Keuangan yang Mewakili Negara Selaku Pemegang Saham Persero
BAB XI
TATA CARA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN), PERUSAHAAN UMUM (PERUM). DAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
A.    Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1983
B.     Ketentuan Umum
C.     Pembinaan
D.    Pengelolaan
E.     Pengawasan
F.      Biro Tata Usaha Badan Usaha Milik Negara
G.    Pelaporan
H.    Pemberian Anggaran Perjan, Perum dan Persero
I.       Ketentuan Lain-lain
J.       Ketentuan Peralihan
K.    Ketentuan Peralihan
BAB XII
PERINDUSTRIAN DI INDONESIA
A.    Undang-undang Perindustrian Tahun 1984
B.     Ketentuan Umum
C.     Landasan dan Tujuan Pembangunan Industri
D.    Pembangunan Industri
E.     Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri
F.      Izin Usaha Industri   
G.    Teknologi Industri, Desain Produk Industri, Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri, dan Standardisasi
H.    Wilayah Industri
I.       Industri dalam Hubungan dengan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
J.       Penyerahan Kewenangan dan Urusan tentang Industri
K.    Ketentuan Pidana
L.     Ketentuan Peralihan
BAB XIII
PENGERTIAN POKOK PERBANKAN DI INDONESIA (UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 1967)
A.    Pengertian Bank
B.     Dasar-dasar Hukum Perbankan di Indonesia
C.     Konsiderans Undang-undang No. 14 Tahun 1967
D.    Sistematika dan Isi Pokok Undang-undang No. 14 Tahun 1967
E.     Pengaturan Kembali Tata Perbankan di Indonesia
F.      Pengertian Beberapa Istilah Dalam Bidang Perbankan menurut Undang-undang No. 14/1967
G.    Ketentuan-ketentuan Pokok Perbankan di Indonesia Menurut Undang-undang No. 14/1967
BAB XIV
PERANAN MODAL DALAM NEGERI
A.    Undang-undang No. 6 Tahun 1968
B.     Pengertian Umum Tentang Modal Dalam Negeri
C.     Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri
D.    Pengertian Perusahaan Nasional dan Perusahaan Asing
E.     Bidang Usaha dan Izin Usaha
F.      Batas Waktu Berusaha
G.    Pembebasan dan Keringanan Perpajakan
H.    Tenaga Kerja
I.       Kewajiban-kewajiban Lain
J.       Perubahan dan Tambahan Undang-undang No. 6 Tahun 1968
BAB XV
PENANAMAN MODAL ASING
A.    Undang-undang No. 1 Tahun 1967
B.     Pengertian Umum Tentang Modal Asing
C.     Pengertian Penanaman Modal Asing
D.    Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Usaha
E.     Badan Usaha Modal Asing
F.      Tenaga Kerja
G.    Pemakaian Tanah
H.    Kelonggaran-kelonggaran Perpajakan dan Pungutan-pungutan lain
I.       Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi
J.       Nasionalisasi dan Kompensasi
K.    Kerja-sama Modal Asing dan Modal Nasional
L.     Penyelesaian Perselisihan Antara Negara dan Warga Negara Asing Mengenai Penanaman Modal
M.   Perubahan dan Tambahan Undang-undang No. 11 Tahun 1967
N.    Penyederhanaan Pengesahan Perseroan Terbatas untuk Melancarkan Penanaman Modal di Indonesia
O.    Penyempurnaan Prosedur Permohonan Fasilitas Penanaman Modal
BAB XVI
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)
A.    Keputusan Presiden No. 53 Tahun 1977
B.     Kedudukan, Tugas dan Fungsi
C.     Tugas dan Wewenang Departemen yang Membina Bidang Usaha Penanaman Modal dan Departemen Lainnya
D.    BKPM Daerah
BAB XVII
TATA CARA PENANAMAN MODAL
A.    Ketentuan Pokok Tata Cara Penanaman Modal
B.     Ketentuan Lain-lain
C.     Pelimpahan Wewenang Pemberian Izin Usaha Penanaman Modal dalam Bidang Perdagangan dan Izin-izin Dagang Terbatas Dalam Rangka Penanaman Modal Kepada Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (Keputusan Menteri Perdagangan No. 301A.Kp/X/77 Tgl. 26 Oktober 1977)
BAB XVIII
PASAR MODAL
A.    Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal
B.     Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Persero DANAREKSA (peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1976)
C.     Pengaturan Penawaran Efek dan Perdagangannya (Keputusan Menteri Keuangan No. 640/MK/5/1974)
D.    Perantara Perdagangan Efek
BAB XIX
PERPAJAKAN DALAM BIDANG PERUSAHAAN
A.    Undang-undang Perpajakan Tahun 1984
B.     Pemotongan Pajak Atas Penghasilan
C.     Keterangan dan Dokumen Yang Harus dicantumkan dan atau Dilampirkan Pada Surat Pemberitahuan Masa
D.    Bentuk, Ukuran, Pengadaan dan Tata Cara Penyampaian Faktur Pajak
E.     Batasan dan Ukuran Pengusaha yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai 1984
F.      Pelaksanaan Pengampunan Pajak
G.    Penuntun Pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Kekayaan Tahun 1984
H.    Penangguhan Mulai Berlakunya Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984
I.       Ketentuan-ketentuan Tentang Pelelangan, Pengadaan, dan Penunjukan Langsung untuk Pemborongan/Pembelian
J.       Ketentuan-ketentuan tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar