Jumat, 10 Mei 2013

Regulasi Antidumping (Dibawah Bayang-bayang Pasar Bebas)



Judul                           : Regulasi Antidumping (Dibawah Bayang-bayang Pasar Bebas)
Pengarang                  : Sukarmi, SH., M.Hum.
Penerbit                     : Sinar Grafika

DAFTAR ISI

BAB I               INDONESIA DAN TANTANGAN GLOBAL
A.      Jerat WTO-GATT
B.      Indonesia dalam Ketentuan Antidumping
BAB II              ANALISIS KETENTUAN DUMPING, ANTIDUMPING DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A.      Kajian Historis
1.      Dumping dan Antidumping
2.      Sejarah Perkembangan Ketentuan Antidumping
B.      Jenis-jenis Dumping dalam Praktek Perdagangan Internasional
1.      Sporadic Dumping
2.      Persistent Dumping
3.      Predatory Dumping
4.      Diversinary Dumping
5.      Downstream Dumping
BAB III             KETENTUAN ANTIDUMPING MENURUT GATT-WTO
A.      Penentuan Dumping dalam GATT-WTO
B.      Penentuan Kerugian dalam GATT-WTO
C.      Penyelidikan Awal dan Lanjutan
D.     Penghentian Penyelidikan
E.      Pengenaan Antidumping Duties (Bea Masuk Antidumping)
F.       Notifikasi dan Transparansi
G.     Komisi Praktek Antidumping (Committee on Antidumping Practices)
H.     Konsultasi dan Penyelesaian Sengketa
BAB IV             KOMPARANSI YURIDIS UU ANTIDUMPING
A.      Undang-undang Antidumping dan Pelaksanaannya di Masyarakat Eropa
1.      Tujuan
2.      Lembaga
3.      Praktek dan Prosedur
4.      Isi Peraturan (Substantive Rules)
B.      Undang-undang Antidumping dan Pelaksanaannnya di Amerika Serikat
1.      Aspek-Aspek Substantif dari UU Antidumping Amerika Serikat
2.      Dumping
3.      Harga di Amerika Serikat
4.      Nilai Barang di Pasar Internasional
5.      Penyesuaian Harga di Amerika Serikat dan di Pasar Internasional
6.      Penentuan Nilai Normal (Normal ValueDetermination)
7.      Penentuan Kerugian
8.      Ketentuan Mengenai Anticircumvention
9.      Aspek Prosedural dari UU Antidumping Amerika Serikat
10.  Investigasi Awal (Initial Investigations)
11.  Tinjauan Administratif
12.  Pencabutan (Revocation)
13.  Review
BAB V              HUKUM EKONOMI INDONESIA DI ERA GLOBAL
A.      Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi
1.      Empat Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi
2.      Pembentukan Sistem Hukum Nasional yang Merupakan Hukum Pembangunan (Development Law)
B.      Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Bebas
C.      Prinsip-prinsip GATT-WTO
1.      Prinsip National Treatment
2.      Prinsip Most Favoured Nation Treatment (MFN)
3.      Prinsip Resiprositas
4.      Prinsip Transparansi Pasar
5.      Prinsip Persaingan Sehat
D.     Perdagangan Bebas dalam Perkembangan Hukum Ekonomi Indonesia
BAB VI             BAYANG-BAYANG HUKUM ANTIDUMPING WTO-GATT
A.      Pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia
B.      Dasar Hukum Ketentuan Antidumping di Indonesia
1.      Tinjauan terhadap PP No. 34 Tahun 1996 tentang Bea Masuk Antidumping dan Bea Masuk Imbalan
2.      Tinjauan terhadap SK Menperindag No. 216/MPK/Kep/9/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan atas Barang dumping
3.      Tinjauan tentang Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 136/MPP/Kep/9/1996 tentang Komite Antidumping Indonesia (KADI)
BAB VII                        KEBIJAKAN UNTUK MENGHADAPI TUDUHAN
A.      Realitas Kebijakan
1.      Tuduhan Dumping Produk Ekspor Indonesia
2.      Kebijaksanaan Pemerintah Berkaitan dengan Tuduhan Dumping
3.      Tuduhan Dumping oleh Indonesia kepada Negara Pengekspor
4.      Kebijaksanaan Pemerintah Berkaitan dengan Tuduhan Dumping oleh Indonesia kepada Negara Pengekspor
B.      Kriteria Penentuan Nilai Normal dan Penentuan Kerugian Menurut GATT-WTO dan PP No. 34 Tahun 1996
1.      Penentuan Nilai Normal
a.      Penentuan Nilai Normal dalam GATT-WTO
b.      Penentuan Nilai Normal Menurut PP No. 34 Tahun 1996
c.       Penerapan Penentuan Nilai Normal pada Contoh Kasus Praktek Dumping
2.      Penentuan Kerugian (Determination of Injury) Menurut GATT-WTO dan Menurut PP No. 34 Tahun 1996
a.      Penentuan Kerugian Menurut GATT-WTO
b.      Penentuan Kerugian (Determination of Injury) Menurut PP No. 34 Tahun 1996
c.       Penerapan Penentuan Kerugian pada Contoh Kasus Praktek Dumping
BAB VIII           HAMBATAN PENERAPAN KETENTUAN ANTIDUMPING MENURUT GATT-WTO
1.      Pembuktian Adanya Hubungan (Causal Link)
2.      Antidumping sebagai Salah Satu Bentuk Proteksi Terselubung bagi Industri Negara Maju
3.      Upaya Pembentukan Undang-Undang Antidumping di Indonesia dalam mengembangkan Hukum Ekonomi Indonesia
BAB IX             PENUTUP                                                                                                       

1 komentar: