Jumat, 10 Mei 2013

Dimensi Kerugian Negara Dalam Hubungan Kontraktual



Judul                           : Dimensi Kerugian Negara Dalam Hubungan Kontraktual
Pengarang                  : D.Y. Witanto, SH
Penerbit                     : CV. Mandar Maju

DAFTAR ISI

BAB I               PENDAHULUAN
A.      Tinjauan Tentang Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah
B.      Prinsip-prinsip Dasar dalam Proyek Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah
1.      Efisien
2.      Efektif
3.      Transparan
4.      Terbuka
5.      Bersaing
6.      Adil/Tidak Diskriminatif
7.      Akuntabel
C.      Landasan Teknis Proses Pengadaan Barang/Jasa
D.     Perbedaan Antara Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah Dengan Kontrak Pada Umumnya
1.      Pengadaan Barang
2.      Pekerjaan Konstruksi
3.      Jasa Konsultasi
4.      Jasa Lainnya
E.      Ruang Lingkup Pakta Integritas dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah
BAB II              BEBERAPA SUDUT PANDANG KERUGIAN NEGARA
A.      Pengertian Kerugian Negara Secara Umum
B.      Metode Perhitungan Kerugian Negara
1.      Kerugian Total (Total Loss)
2.      Kerugian Total dengan Penyesuaian
3.      Kerugian Bersih (Net Loss)
C.      Bentuk-bentuk Kerugian Negara
1.      Kerugian dalam Bentuk Kehilangan atau Berkurangnya Kekayaan Negara
2.      Kerugian dalam Bentuk Menurunnya Nilai Suatu Kekayaan Negara
3.      Kerugian Karena Hilangnya atau Berkurangnya Penerimaan Negara
4.      Kerugian Akibat Kelebihan Pembayaran yang Dilakukan oleh Negara
D.     Ruang Lingkup Kerugian Negara Menurut Hukum Pidana
1.      Unsur Melawan Hukum dalam Delik Korupsi
2.      Kerugian Negara yang Berkaitan dengan Memperkaya Diri Sendiri, Orang Lain atau Korporasi
3.      Hubungan Antara Kerugian Negara dengan Unsur Melawan Hukum
4.      Hubungan Antara Kerugian Negara dengan Unsur Menyalahgunaan Kewenangan, Kesempatan atau Sarana
5.      Hubungan Antara Kerugian Negara dengan Unsur Menguntungkan Diri Sendiri, Orang Lain atau Korporas
6.      Bentuk-bentuk Kerugian Negara dalam Tindak Pidana Korupsi
E.      Ruang Lingkup Kerugian Negara Menurut Hukum Perdata
1.      Kerugian Negara dalam Konsep Hukum Perdata
2.      Ruang Lingkup Kerugian Negara dalam Perbuatan Melawan Hukum
3.      Ruang Lingkup Kerugian Negara Karena Perbuatan Wanprestasi
F.       Ruang Lingkup Kerugian Negara Menurut Hukum Administrasi Negara
G.     Hubungan Antara Kerugian Negara dan Kekayaan Negara
BAB III             RUANG LINGKUP HUKUM KONTRAK
A.      Kontrak dan Proses Berakhirnya
1.      Kontrak Ditutup dengan Saling Menepati Janji (Na Koming der Verbintenissen)
2.      Kontrak Berakhir Karena Keadaan Memaksa (Overmacht)
3.      Kontrak Gugur Karena Masing-Masing Pihak Secara Diam-diam Bersepakat untuk Tidak Berprestasi
4.      Kontrak Berakhir dengan Kebatalan
5.      Kontrak Berakhir Karena Salah Satu Pihak Wanprestasi
B.      Jenis-jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
1.      Kontrak Lumpsum
2.      Kontrak Harga Satuan
3.      Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
4.      Kontrak Prosentase
5.      Kontrak Terima Jadi (Turn Key)
6.      Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Tahun Jamak
7.      Kontrak Pengadaan Tunggal dan Kontrak Pengadaan Bersama
8.      Kontrak Payung (Frame Work Contract)
9.      Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal dan Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegasi
C.      Pengaturan Wanprestasi dalam Undang-Undang
1.      Debitur Lalai Karena Dinyatakan Lalai dengan Surat Perintah atau Akta Sejenis
2.      Debitur Lalai Karena Perikatannya Sendiri
D.     Perikatan dan Perjanjian
1.      Pengertian Perikatan
2.      Perjanjian Sebagai Sumber Perikatan
3.      Perbedaan Perjanjian dan Perikatan
4.      Jenis-jenis Perikatan
5.      Manfaat Pembagian Jenis Perikatan Terhadap Penentuan Wanprestasi
6.      Isi Perikatan
7.      Wanprestasi Sebagai Bentuk Pelanggaran Terhadap Perikatan
BAB IV             KERUGIAN NEGARA DALAM KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
A.      Pengantar
B.      Pihak-pihak yang Terlibat dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
1.      Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA)
2.      Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
3.      ULP/Pejabat Pengadaan
4.      Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
5.      Penyedia Barang/Jasa
C.      Kerugian Negara Sebagai Akibat dari Hubungan Kontraktual
1.      Kerugian Negara Ditimbulkan Oleh Kontrak yang Dibuat Secara Sah
2.      Adanya Wanprestasi
D.     Kerugian Negara yang Bukan Akibat dari Hubungan Kontrak
1.      Persekongkolan yang Menimbulkan Prestasi Tidak Terlaksana
2.      Kerugian Akibat Tindakan Mark Up dan Penyusutan Kualitas Pekerjaan Bukan Bagian dari Risiko Kontrak
3.      Kerugian yang Timbul dari Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang Tidak Sah Bukan Bagian dari Risiko Kontrak
4.      Kerugian yang Timbul Akibat Kelebihan Pembayaran Prestasi yang Disengaja Bukan Bentuk dari Risiko Kontrak
5.      Kerugian yang Timbul Karena Kelalaian PPK dalam Melakukan Klaim Jaminan/Asuransi Bukan Bagian dari Risiko Kontrak
BAB V              UPAYA PENYELESAIAN (RECOVERY) TERHADAP KERUGIAN NEGARA DALAM HUBUNGAN KONTRAKTUAL
A.      Pengantar
B.      Penyelesaian Sengketa Kerugian Negara Secara Musyawarah
C.      Penyelesaian Melalui Forum Arbitrase
D.     Penyelesaian Melalui Forum ADR (Mediasi)
E.      Penyelesaian Melalui Forum Litigasi
1.      Pendaftaran Gugatan
2.      Proses Pemangilan
3.      Upaya Mediasi
4.      Proses Pembuktian
5.      Putusan
6.      Eksekusi

1 komentar: